Monday, April 19, 2010

Mencegah Flu Babi

Flu babi tidak dalam berita utama sebanyak seperti saat musim semi ini, dan sementara ini terjadi kematian dan yang dirawat di rumah sakit di negara-negara di seluruh dunia, sebagian besar kasus relatif ringan. Itu adalah kabar baik. Tetapi berita buruknya, flu babi tidak akan hilang. Bahkan, hal itu mungkin akan menguap selama musim flu biasa - dan itu bisa memburuk.

Ada 10 hal yang perlu diperhatikan:

1. Jangan berharap pada vaksinasi flu musiman untuk mencegah flu babi.                                                      Vaksin flu musiman tidak melindungi terhadap flu babi. Para ilmuwan sedang bekerja untuk sebuah vaksin flu babi, tetapi itu akan menjadi vaksinasi terpisah.


2. Jangan mengandalkan masker untuk mencegah infeksi flu babi.

Menurut CDC, itu tidak jelas bagaimana masker wajah efektif dalam mencegah transmisi H1N1 atau virus influenza musiman. Hal yang sama berlaku untuk respirator N95 yang dikenakan sebagai penyaring.


3. Jangan bertahan atau menghadiri pesta flu babi.

Tamu kehormatan di sebuah pesta flu babi adalah seseorang yang mempunyai flu babi. Intinya adalah bagi tamu-tamu lain untuk menangkap virus dengan harapan bahwa mereka akan memiliki penyakit yang lebih ringan dan memperoleh kekebalan sehingga mereka tidak akan sakit jika virus H1N1 menjadi lebih buruk.

4. Jangan mengabaikan perencanaan.

Salah satu aturan emas dari CDC untuk menangani flu babi adalah bagi orang yang sakit untuk tetap tinggal di rumah. Itu berarti perencanaan ke depan untuk menjaga-jaga jika anda atau seseorang didalam keluarga Anda mulai sakit.

5. Jangan lupa untuk membersihkan.

Virus flu dapat bertahan lama di buku-buku, mainan, countertops, gagang pintu, telepon, seprai, peralatan makan, dan barang lainnya. Gunakan disinfektan rumah tangga, dengan mengikuti petunjuk pada label produk-produk.

6. Jangan berpuas diri
Jangan menanggap enteng tindakan pencegahan flu babi. Virus H1N1 flu babi masih ada disekitar, dan para ahli CDC mencurigai akan ada lebih banyak yang dirawat di rumah sakit dan lebih banyak kematian akibat dari virus flu babi ini.

7. Jangan panik.

Flu babi adalah pandemi, tetapi sejauh ini, sudah menjadi pandemi "moderat", menurut Direktur WHO Margaret Chan, MD. Itu bisa berubah. Para pejabat kesehatan mengatakan bahwa selama ini mereka berharap untuk melihat berbagai batasan keparahan dalam kasus flu babi ini, termasuk yang lebih banyak dirawat di rumah sakit dan kematian, dan mereka telah memperingatkan bahwa virus tersebut dapat berubah dan menjadi lebih keras.

8. Jangan meninggalkan rumah jika Anda memiliki gejala yang mirip flu.

Gejala-gejala itu termasuk demam, batuk, sakit tenggorokan, beringus atau hidung tersumbat, tubuh terasa sakit, sakit kepala, menggigil, kelelahan, diare dan muntah-muntah mungkin juga merupakan gejala flu babi.

9. Jangan terburu-buru ke UGD, kecuali jika Anda memiliki gejala tertentu.


10. Jika Anda sebagai orangtua, jangan lupa untuk mengajarkan anak-anak Anda cara pencegahan terhadap flu babi. Anak-anak perlu melakukan hal yang sama seperti orang dewasa – tetap tinggal di rumah apabila sakit, menghindari orang yang sakit, batuk dan bersin dengan menggunakan tisu, dan sering mencuci tangan mereka.

Anda masih perlu untuk mengambil langkah-langkah lain untuk pencegahan flu babi, seperti:

- Sering mencuci tangan Anda.
- Tutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk atau bersin.
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.
- Jika Anda punya gejala yang mirip flu, menghindari orang lain sampai Anda sudah bebas dari demam selama 24 jam.
- Jaga jarak sekurang-kurangnya 2 meter jauhnya dari mereka yang menderita penyakit seperti flu.

Berikut ini adalah tips dari CDC untuk mengurangi infeksi flu babi:

- Tutup hidung dan mulut Anda ketika Anda batuk atau bersin. Gunakan tisu atau lengan baju anda - bukan dengan tangan Anda.
- Cucilah tangan Anda lebih sering dengan sabun dan air, terutama setelah Anda batuk atau bersin. Atau menggunakan pembersih tangan yang berbahan dasar alkohol.
- Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut.
- Cobalah untuk menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
- Tetap tinggal di rumah bila Anda sakit sampai sekurang-kurangnya 24 jam setelah Anda bebas dari demam (100 derajat Fahrenheit) atau lebih, atau tanda-tanda adanya demam, tanpa menggunakan obat penurun demam.

CDC mendesak orang untuk mencari perawatan medis darurat bagi anak yang sakit dengan gejala-gejala tersebut:

- Bernafas dengan cepat atau kesulitan untuk bernapas
- Warna kulit pucat atau kebiru-biruan
- Tidak cukup minum cairan
- Muntah yang parah atau terus-menerus
- Tidak bisa bangun atau tidak berinteraksi
- Menjadi sangat mudah tersinggung bahwa anak-anak tidak mau akan dipeluk/digendong.
- Gejala seperti flu membaik tetapi kemudian kambuh kembali disertai demam dan batuk

Dan di sini adalah daftar gejala dari CDC bagi orang dewasa yang memerlukan perawatan medis darurat:
- Kesulitan untuk bernapas atau sesak napas
- Nyeri atau adanya tekanan di dada atau perut
- Mendadak pusing
- Kebingungan
- Muntah yang parah atau terus-menerus
- Gejala seperti flu membaik tetapi kemudian kambuh kembali disertai demam dan batuk yang lebih parah

Setelah menderita demam tinggi selama lebih dari tiga hari adalah tanda bahaya lainnya, menurut WHO.

>>> Sumber <<<

No comments:

Post a Comment